Dengan
hikmahNya, Allah menciptakan laki-laki berbeda dengan perempuan. Di
antara tujuannya adalah untuk saling melengkapi dan saling memahami.
Maka, pengetahuan tentang perbedaan ini sangat kita butuhkan, agar kita
dapat mencapai tujuan yang Allah inginkan. Allah berfirman:
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنثَىٰ
“Laki-laki tidak seperti perempuan.” (QS. Ali Imran: 36)
Ya,
Allah sendiri yang menyatakan ini agar kita mengetahui bahwa perbedaan
ini nyata adanya, sehingga sangat salah orang yang menyeru kepada
emansipasi wanita, karena membenturkan diri dengan hukum alam milik
Allah selain hukum syariahNya.
Yang
perlu menjadi perhatian kita, perbedaan ini jika tidak kita pahami
dengan baik maka bisa berdampak pada keretakan rumah tangga atau
gangguan komunikasi antara orang tua dan anak, atau pertengkaran antara
anak laki-laki dan anak perempuan. Perbedaan ini dibahas berdasarkan
umumnya, artinya tidak menutup kemungkinan ada kasus-kasus yang tidak
sesuai. Perbedaan ini juga kita kaji dalam ruang positif, bukan dalam
rangka menyudutkan satu pihak tertentu, maknanya jika sikap dasar atau
kepribadian itu negatif atau berlebihan, maka kita belajar untuk
menghilangkan atau mengurangi. Di sisi lain kita bisa memaklumi dan
menghormati jika ada perilaku lawan jenis yang tidak seperti yang kita
inginkan.
Perasaan dan logika.
Perempuan
lebih dominan menggunakan perasaannya, sementara laki-laki lebih
dominan menggunakan logikanya. Dalam menghadapi masalah misalnya,
perempuan seringnya menunjukkan sikap empati dan suasana hatinya,
sedangkan laki-laki fokus untuk mencari solusi agar segera terbebas dari
masalah ini. Ibarat obat nyamuk, laki-laki berpikir dari luar berputar
ke dalam, sementara perempuan berpikir dari dalam berputar ke luar.
Dalam
mengungkapkan isi hati pun perempuan lebih sering memakai kalimat tidak
langsung, menggunakan kiasan atau dengan pendahuluan yang
berputar-putar kadang-kadang. Sementara laki-laki sering kali to the point langsung pada inti masalah.
Ketika
memiliki masalah yang menghimpit perempuan memilih untuk menangis dan
mengharap perhatian, adapun laki-laki ia akan berusaha mencari jalan
keluar secepatnya. Karenanya, ketika ibu, istri, atau anak perempuan
kita menangis karena suatu masalah berikan perhatian dan empati yang
cukup, setelah itu baru mengusulkan solusi. Dan ketika ayah, suami, atau
anak laki-laki kita yang mengalaminya, maka beri ia waktu untuk
berpikir karena sedang mencari solusi.
Sisi
kepekaan pun lebih dominan pada perempuan, tak heran jika ia lebih
mudah tersinggung, sehingga selalu khawatir menyinggung perasaan orang
lain. Ini pula yang membuatnya bisa teringat kenangan-kenangan pahit
yang pernah dilaluinya.
Dalam
melakukan suatu aktivitas, laki-laki ingin segera cepat selesai agar
segera ganti pekerjaan lain, adapun perempuan ia melakukan pekerjaan itu
dengan penuh perasaan dan hati-hati, sehingga terkesan lelet dan lamban
dalam pandangan laki-laki.
Bagi
pelajar, laki-laki secara umum lebih unggul daripada perempuan dalam
pelajaran yang berdasarkan logika, dan perempuan lebih unggul dalam
pelajaran bahasa.
Multitasking dan singletasking.
Di antara kelebihan yang Allah berikan kepada kaum perempuan adalah multitasking,
bisa melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Dia bisa memasak
sambil menggendong, mengontrol cucian di mesin, dan menelepon atau
menyapu dapur. Beda dengan tabiat laki-laki yang berkarakter singletasking, harus fokus dalam satu pekerjaan baru setelah selesai ia pindah ke pekerjaan lain.
Kecerdasan bahasa
Kecerdasan
bahasa pada diri perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Menurut
beberapa sumber perempuan bicara dalam sehari antara 24.000 sampai
50.000 kata, sementara laki-laki hanya berkisar 5.000 sampai 7.000 kata.
Karenanya kita dapati perempuan selalu curhat saat ada masalah,
bercerita baginya adalah bagian dari mengurangi beban masalah tersebut.
Pada saat seperti ini baiknya para laki-laki menjadi pendengar yang baik
dan memberikan perhatian.
Positifnya,
anak akan belajar bahasa lebih cepat bersama ibu, kosakata akan
bertambah setiap hari, apalagi jika ia terdidik dalam pendidikan Islam,
maka si anak akan belajar banyak tentang Islam bersamanya. Negatifnya,
bahaya ghibah (membicarakan aib orang lain) lebih dekat kepada kaum Hawa ini dibanding laki-laki.
Memimpin dan dipimpin.
Allah SWT menciptakan laki-laki dengan kodrat kepemimpinan, memimpin kaum perempuan, Allah berfirman:
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Artinya: “Kaum
laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka.” QS. An Nisa: 34.
Karenanya,
kita dapati laki-laki ingin dihormati kepemimpinan dan keputusannya,
ingin didahulukan daripada yang lain, ingin ungkapan terima kasih atas
kebaikan yang dilakukan, memiliki keberanian dalam bersosial, kurang
suka digurui, namun suka melindungi. Negatifnya, sering kali laki-laki
sulit memaafkan.
Sementara
kaum perempuan pada dasarnya merasa nyaman bila ada yang melindunginya,
memperhatikannya, memenuhi kebutuhannya, memanjakannya dan memujinya.
Sayangnya ia sulit untuk berterima kasih, namun di sisi lain ia lebih
mudah memaafkan.
Dalam
pola berpikir pun kaum laki-laki lebih merdeka dan bebas daripada kaum
perempuan yang cenderung mengikut pendapat orang lain. Sehingga kita
dapati kaum wanita sering ragu-ragu dalam memutuskan. Akan tetapi di
sisi kepatuhan, terlihat bahwa mereka lebih patuh daripada kaum
laki-laki.
Detail dan global.
Kaum
Adam melihat sesuatu secara global pada umumnya, sementara para wanita
senang dengan sesuatu yang detail dan rinci. Karenanya, pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian akan lebih maksimal jika dilakukan oleh kaum
wanita.
Kepribadian
dalam ranah ini terlihat dampaknya dalam pola hidup keseharian, di mana
kita dapati anak laki-laki suka hal-hal yang simpel dan tidak ribet,
beda dengan perempuan.
Setidaknya
perbedaan secara global di atas ini menjadi acuan kita dalam
berinteraksi dengan lawan jenis di sekitar kita, khususnya pasangan dan
putra putri kita. Pola interaksi dan pola asuh kita perlu kita sesuaikan
dengan kepribadian masing-masing. Karena salah menempatkan bisa
berakibat fatal jika tidak segera kita terapi, munculnya anak laki-laki
yang feminin dan perempuan yang maskulin atau tomboy di antara faktornya
adalah pola asuh yang salah.
0 Response to "PERBEDA'AN KARAKTER LELAKI DAN PEREMPUAN"
Posting Komentar